TAQABBALALLAHU MINNA WAMINKUM, SELAMAT HARI RAYA IDUL FITRI 1431 H. MOHON MAAF LAHIR DAN BATIN

KEGIATAN SD BANI SALEH 5

Pada tanggal 23 April 2010, SD Bani Saleh 5 mengirimkan dutanya untuk mengikuti Lomba Menggambar Tingkat SD Dalam Rangka Hari Air Dunia XVIII & Forum Air Indonesia IV 2010. Hasilnya Khalisa Aghniya berhasil meraih Juara Harapan III. Selamat ya!
Sahabat, pada tanggal 17 s.d. 19 Mei 2010 siswa kelas 6 melaksanakan Pembekalan Al Islam yang diselenggarakan di Vila AJ Cisarua. Acara diawali dengan berwisata di Taman Wisata Matahari, kemudian dilanjutkan dengan Pembekalan Al Islam. Kegiatannya asyik lho, ada outbondnya, permainan, materi Al Islam. Pokoknya siiplah.
Kegiatan Pembekalan al Islam dibuka oleh Bapak Agus Abdul Kadir selaku pengurus Yayasan Bani Saleh Bekasi. Beliau berharap kegiatan ini terus dilaksanakan setiap akhir tahun, agar siswa semakin memahami tentang Al Islam.
Sebelumnya, kelas 1 s.d kelas 5 mengadakan study tour ke Kidzania Jakarta. Wuaduh senengnya bisa belajar sambil bermain di Kidzania.
Hampir lupa. Sahabat AULAD bernama Natya Tasya berhasil meraih Juara Harapan II SD Kelas 5 Olimpiade Aritmatika Indonesia Terbuka ke-2 Tingkat Nasional. Selamat dan sukses selalu untuk Natya Tasya.

PROFIL SAHABAT AULAD

Sahabat AULAD kali ini yang berprestasi adalah Natya Tasya. Ia anak yang cukup supel dalam pergaulan serta rajin belajar. Natya Tasya lahir di Jakarta, 1 Juli 1999. Ia adalah putra ke-2 dari pasangan Bapak Syahrir Hasan dan Ibu Indriani. Tempat tinggalnya di Jl. Rasamala Raya Blok A 14 No. 148 BJI, Bekasi Jaya. Sekarang Natya duduk di kelas 5-2 SD Bani Saleh 5 Bekasi.
Prestasi terakhir sebagai Juara Harapan II Matematika SD Kelas 5 Olimpiade Aritmatika Indonesia Terbuka Ke-2 Tingkat Nasional. “Seneng buanget lho ketemu dengan teman-teman luar daerah seperti Bali, Madura, pokoknya seluruh Indonesia,” katanya.

Foto-foto Pembekalan 2010
































PEMBEKALAN AL ISLAM

Pada tanggal 17 s.d. 19 Mei 2010, SD Bani Saleh 5 menyelenggarakan pembekalan Al Islam bagi siswa kelas 6. Kegiatan itu dilaksanakan di Villa AJ Cisarua dan diikuti oleh seluruh siswa kelas 6. Pembukaan acara tersebut dilakukan oleh Kepala Sekretariat Yayasan Bani Saleh Bapak Agus Abdul Kadir. Kegiatan berlangsung dengan lancar.

Welcome Traffic Ranking

setelah beberapa hari traffic ranking SD Bani saleh 5 hilang ternyata muncul kembali dengan angka yang masih fantastis. selamat datang kembali traffic ranking.
Traffic ranking adalah angka yang menunjukkan bagaimana suatu blog diminati oleh para pencari berita. semakin tinggi, maka semakin bagus.

KRU AULAD MEWAWANCARAI WALIKOTA BEKASI

WAWANCARA EKSKLUSIF KRU AULAD DENGAN WALIKOTA BEKASI

Pada hari Senin, 25 Januari 2010, Kru Warcil AULAD berkesempatan untuk mewawancarai Walikota Bekasi Mochtar Muhammad dalam acara Pencanangan Hari Gizi Anak. Wawancara tersebut dilakukan oleh 4 kru AULAD yaitu Eka, Cia, astri dan Dinda.

Berikut wawancara lengkapnya:

Kru AULAD : “ Kami dari Kru Warcil SD 5 Bani Saleh berterima kasih atas waktu yang diberikan, boleh minta waktunya sebentar, Pak?”

Walikota : ”Boleh...boleh..”

Kru AULAD : “Apa pandangan Bapak tentang pendidikan di Kota Bekasi?”

Walikota : “Pendidikan di Kota Bekasi yang bertujuan hendak mengantarkan Bekasi yang sejahtera sudah berjalan dengan baik dibiayai oleh pemerintah Kota Bekasi secara berkala.”

Kru AULAD : “Apa program Bapak untuk memajukan pendidikan di Kota Bekasi ini, Pak?”

Walikota : “Kita mempunyai program yang dibiayai oleh pemerintah Kota Bekasi yaitu sektor-sektor dari APBD Kota Bekasi untuk mencerdaskan warga Kota Bekasi.”

Kru AULAD : “Karena ini menyangkut hari Anak, ciri-ciri anak Indonesia yang sehat itu seperti apa, Pak?”

Walikota : “Ciri-ciri anak Indonesia harusnya seperti anak Bani Saleh, gizinya harus imbang, setiap hari harus makan kacang hijau.”

Kru AULAD : “Kalau melihat anak-anak Bani Saleh, apa kesan Bapak?”

Walikota : “Oh, sangat senang, ceria-ceria dan sesuai dengan harapan kita semua.”

Kru AULAD : “ Pertanyaan terakhir ya, Pak! Apa saran dan nasehat Bapak untuk pendidikan di SD Bani Saleh?”

Walikota : ”Pertama, harus rajin belajar dan kedua harus menjaga kedisiplinan.”

Kru AULAD : “Terima kasih banyak, Pak!” (sambil bersalaman dengan Bapak Walikota Bekasi Mochtar Muhammad)



SD Bani Saleh 5 Peringkat II Lomba Siswa Berprestasi

Berikut nama-nama siswa yang berprestasi pada Lomba Siswa Berprestasi Tk SD Se- Bani Saleh Semester I Tahun Pelajaran 2009/2010:

Kelas I :

1. Ayumi Auliyah Syifa menduduki Peringkat I

2. Musyafa Akbar Harahap menduduki Peringkat II

3. Abidzar Ahmad Haikal menduduki Harapan III

Kelas II:

1. Argya Rangga Wicaksana menduduki Peringkat III

Kelas III:

1. Hendi Wijaya menduduki Peringkat II

Kelas V:

1. Zahra Afifa Arumdati menduduki Peringkat II

2. Arin Nuzulita menduduki Harapan I

3. Chairunnisa menduduki Harapan III

Kelas VI:

1. Radhitya Abiyoga menduduki Peringkat III

Selamat dan Sukses selalu!

Profil Ruqayyah

Ruqayyah ra dilahirkan setelah Zainab, kakaknya. Tidak berapa lama kemudian lahirlah adiknya yang bernama Ummu Kultsum. Mereka tumbuh sejajar dan berkumpul serta saling berkasih sayang.

Setelah Zainab dinikahi oleh Abu al-'Ash bin Rabi', sedangkan umur Ruqayyah dan Ummu Kultsum masih mendekati usia nikah, maka datanglah kepada Nabi saw utusan dari keluarga Abul Muththalib yang mewakilkan Abu Thalib. Dia melamar kedua putrinya, yakni Ruqayyah dan Ummu Kultsum untuk kedua anak Abul 'Uzza bin Abdul Muththalib (Abu Lahab), yakni Utbah dan Utaibah.

Ketika itu Muhammad belum diangkat menjadi Nabi, maka Muhammad menerima lamaran tersebut. Beliau meminta penangguhan hal tersebut sampai beliau mengutarakan kepada keluarganya dan kedua putrinya yang memiliki kepentingan dalam hal itu.

Khadijah ra diam, tidak mengutarakan pendapatnya, karena khawatir akan menyebabkan kemarahan suaminya, atau beliau khawatir kalau suaminya menduga bahwa dia berkeinginan memutuskan hubungan kekerabatan antara suaminya dengan keluarganya. Begitu pula dua gadis Raulullah saw, ia juga diam karena malu. Begitulah keadaannya, maka terlaksanalah akad nikah. Sang ayah memberkahi kedua putrinya yang disayanginya dan mnyerahkan penjagaannya kepada Allah.

Sebentar kemudian, Muhammad menerima risalah dari Rabbnya dan mengajak kepada dien yang haq. Lalu, berkumpullah orang-orang Quraisy untuk membicarakan tentang Raulullah saw. Salah seorang di antara mereka berkata, "Sesungguhnya kalian telah memberi peluang kepada Muhammad saw untuk kepentingannya, maka kembalikanlah kedua putrinya agar dia sibuk mengurusi keduanya...?" Abu Lahab pun mengembalikan kedua putri Nabi saw itu dari pelukan kedua putranya seraya mengatakan kepada kedua putranya itu, "Kepalaku haram atas kepala kalian, jika kalian tidak mau menceraikan kedua putri Muhammad."

Maka, kembalilah kedua putri Rasul saw itu kepada bapaknya sebelum sempurna menjadi istri dari kedua anak Abu Lahab tersebut. Kejahatan dan rekayasa Abu Lahab terhadap Rasul saw ini bukan hanya terhenti sampai di sini saja, melainkan sampai pada tahap menyakiti Rasulullah saw, sebagaimana yang dilukiskan Allah SWT dalam surah Al-Lahab: 1-5.

Akan tetapi, rumah tangga mukmin tiada akan bertambah dengan ujian dan musibah di jalan Allah, melainkan semakin kokoh dan tegar. Maka, Muhammad saw berkata kepada istrinya yang setia sejak beliau diangkat menjadi nabi, "Telah berlalu masa untuk tidur wahai Khadijah...!"

Sayyidah Khadijah menjaga betul pendidikan tersebut, sehingga beliau tetapkan jiwanya untuk berdiri mendampingi suaminya, Nabi yang mulia, maka beliau selalu meneguhkan hati Rasullah saw dan meringankan kesedihan yang menimpa beliau hingga lenyaplah kesedihannya itu.

Begitu pula apa yang dialami oleh Ruqayyah dan Ummu Kultsum, keduanya sesuai dengan apa yang dikehendaki ayahnya. Sehingga, mereka berdua merasa nikmat dengan berbagi rasa dengan kedua orang tuanya menempuh segala macam gangguan dan rintangan di jalan Allah.

Akhirnya, luputlah persangkaan Abu Lahab dan istrinya serta orang-orang Quraisy, karena ternyata Rasulullah saw tidak menderita dengan dikembalikannya kedua putri beliau. Rasulullah saw tidak mendapatkan kesulitan dengan diceraikannya kedua putri beliau, justru hal itu berarti Allah menyelamatkan kedua putrinya tersebut dari ujian hidup bersama kedua putra Abu Lahab dan istrinya. Bahkan, Allah menggantikan keduanya dengan ganti yang lebih baik daripada kedua anak Abu Lahab itu. Allah gantikan dengan seorang suami yang saleh, mulia, dan termasuk di antara delapan orang yang paling awal masuk Islam. Dialah Utsman bin Affan bin Abu al-'Ash bin Umayyah bin Abdu Syams. Beliau juga termasuk salah seorang yang mendapat kabar gembira masuk sorga. Dari segi nasab, beliau adalah pemuda yang paling mulia nasabnya di Quraisy.

Utsman bin 'Affan menikahi Ruqayyah sehingga membuat orang-orang Quraisy tidak bisa tidur karena jengkel dan sekaligus tercengang dengan keadaan kelompok kecil dari manusia yang berada di sekitar Muhammad, dan mereka tidak ragu-ragu mengikuti beliau dengan darah dan jiwa mereka.

Karena itu, meningkatlah gangguan orang-orang Quraisy terhadap kaum muslimin. Kaum muslimin betul-betul mendapat perlakuan buruk dari mereka. Sampai akhirnya Rasulullah saw memberi ijin kepada para sahabat untuk hijrah ke Habsyah dalam rangka menyelamatkan diennya sehingga tidak terkena gangguan. Utsman bin 'Affan adalah orang yang pertama hijrah ke Habsyah, sedangkan istri beliau Ruqayyah turut menyertainya di saat belum lama dilangsungkannya pernikahan antara keduanya.

Kemudian, pemuda Umayyah (Utsman bin 'Affan) meninggalkan negeri nenek moyangnya dan mengikuti 'izzahnya. Beliau tinggalkan pula manusia yang paling dicintai dalam rangka berhijrah ke negeri yang jauh untuk hidup dalam keterasingan, akan tetapi yang menghibur hatinya adalah beliau masih disertai oleh istri tercintanya Ruqayyah, sehingga apa yang beliau alami terasa ringan. Ruqayyah berkata kepada suaminya, "Allah menyertai kita dan orang-orang yang berada di sekitar Baitul 'Atiq."

Negeri Habsyah yang rajanya adalah Najasyi memberi kelonggaran kepada kaum muhajirin yang pertama, sehingga mereka tinggal di sana dengan nyaman dan merdeka untuk beribadah kepada Allah tanpa ada yang mengusik mereka dan mengganggu posisi mereka, melainkan mata-mata Quraisy yang mengikuti mereka hingga mendatangi raja Najasyi.

Lalu, sirnalah masa yang cukup lama, sementara para muhajirin senantiasa mengikuti perkembangan situasi dengan cara mendengar berita-berita tentang Rasul dan para sahabatnya dalam memerangi taghut musyrikin Quraisy. Tatkala mereka mendengar tentang masuk Islamnya Hamzah bin Abdul Muththalib dan Umar bin Khaththab, serta tahapan dakwah telah naik kepada tahapan yang baru, timbul keinginan mereka untuk kembali ke Mekah karena kerinduan mereka terhadap keluarga dan kampung halamannya. Utsman bin 'Affan dan Ruqayyah ra termasuk dari mereka yang rindu untuk kembali ke Mekah. Akan tetapi, belum lagi keduanya menginjakkan kakinya di Mekah, ternyata kekejaman semakin meningkat. Bahkan, mereka mendengar sendiri suara kaum musyrikin yang menghalang-halangi dan mengancam mereka dengan siksa dan pembantaian. Oleh karena itu, sebagian kaum muhajirin masuk dengan jaminan Walid bin Mughirah al-Makhzumi dan yang lain dengan jaminan Abu Thalib bin Abdul Muththalib.

Ruqayyah adalah orang yang paling sedih di antara yang kembali, karena wafatnya ibunya, Khadijah ra. Akan tetapi, beliau senantiasa bersabar terhadap taqdir dan qadha' dari Allah. Disamping itu, beliau dikenal sebagai seorang gadis yang mujahidah dan sabar.

Tidak lama setelah tinggalnya Ruqayyah di Mekah, kaum muslimin berhijrah ke Madinah bersama Rasulullah saw, maka Ruqayyah turut serta berhijrah bersama suaminya. Di negeri yang baru inilah beliau melahirkan putra yang bernama Abdullah. Terasa bahagia rupanya kelahiran seorang Abdullah tersebut, sehingga hilanglah penderitaannya yang telah lampau. Akan tetapi, kebahagiaan tersebut tak berlangsung terlalu lama, sebab putra yang dicintai meninggal di saat berumur enam bulan akibat dipatuk ayam jantan. Karena musibah yang berat tersebut, akibatnya Ruqayyah jatuh sakit demam. Suaminya yang tercinta merawat beliau dan menggantikan tugas-tugasnya. Tidak lama kemudian, yakni hanya beberapa hari kemudian, Utsman mendengar suara panggilan jihad dan seruan untuk keluar ke Badar. Timbullah keinginan Utsman untuk merespon panggilan tersebut, namun Rasulullah saw memerintahkannya agar tetap tinggal di sisi istrinya untuk merawat dan membantunya.

Semakin lama sakitnya, semakin bertambah parah pula penderitaannya. Akan tetapi, Utsman tetap setia mendampinginya hingga wafatnya istri tercinta Ruqayyah ra.

Sumber: Nisaa' Haular Rasul, Mahmud Mahdi al-Istanbuli dan Musthafa Abu an-Nashr asy-Syalabi

Al-Islam - Pusat Informasi dan Komunikasi Islam Indonesia

SD Bani Saleh 5 Bangkit Kembali

Setelah beberapa saat yang lalu sempat kurang menyenangkan, peringkat SD Bani Saleh 5 dalam Lomba Siswa Berprestasi se-Bani Saleh tahun pelajaran 2009/2010 semester I berhasil menempati urutan ke-2 setelah SD Bani Saleh 6. Semoga prestasi siswa SD Bani Saleh 5 senantiasa terus meningkat. Bravo bani saleh 5!!!!